Suatu kota x mempunyai data kependudukan sebagai berikut: kelompok 0-14 tahun berjumlah 12.500 orang, kelompok 15-64 tahun berjumlah 60.000, kelompok umur 65 tahun ke atas berjumlah 8.500 orang Hitunglah berapa angka ketergantungannya!

Penduduk merupakan aset penting dalam pembangunan suatu daerah. Memahami struktur dan dinamika kependudukan merupakan hal yang krusial untuk perencanaan dan pengambilan keputusan yang efektif. Suatu kota X memiliki data kependudukan yang terbagi ke dalam tiga kelompok umur utama, yaitu kelompok usia 0-14 tahun sebanyak 12.500 orang, kelompok usia 15-64 tahun sebanyak 60.000 orang, dan kelompok usia 65 tahun ke atas sebanyak 8.500 orang.

Analisis terhadap data kependudukan ini dapat memberikan gambaran mengenai angka ketergantungan penduduk kota tersebut. Angka ketergantungan merupakan indikator penting yang menggambarkan beban ekonomi yang harus ditanggung oleh penduduk produktif terhadap penduduk tidak produktif. Dengan menghitung angka ketergantungan, kita dapat memahami sejauh mana penduduk usia produktif harus mendukung penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.

Artikel ini akan mengulas metode perhitungan angka ketergantungan untuk kota X dan interpretasi hasilnya dalam konteks perencanaan pembangunan kota yang berkelanjutan.

Apa itu Angka Ketergantungan?

Angka ketergantungan adalah indikator yang menunjukkan perbandingan antara penduduk usia non-produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan penduduk usia produktif (15-64 tahun). Indikator ini mencerminkan beban tanggungan yang dipikul oleh penduduk usia produktif dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduk usia non-produktif.

Menghitung Angka Ketergantungan Kota X

Berdasarkan data yang tersedia, kita dapat menghitung angka ketergantungan Kota X dengan rumus berikut:

Angka Ketergantungan = (Jumlah Penduduk Usia Non-Produktif / Jumlah Penduduk Usia Produktif) x 100%

Pertama, hitung jumlah penduduk usia non-produktif:

  • Penduduk usia 0-14 tahun: 12.500 jiwa
  • Penduduk usia 65 tahun ke atas: 8.500 jiwa

Jumlah Penduduk Usia Non-Produktif = 12.500 jiwa + 8.500 jiwa = 21.000 jiwa

Kedua, hitung jumlah penduduk usia produktif:

  • Penduduk usia 15-64 tahun: 60.000 jiwa

Jumlah Penduduk Usia Produktif = 60.000 jiwa

Ketiga, hitung angka ketergantungan:

  • Angka Ketergantungan = (21.000 jiwa / 60.000 jiwa) x 100%
  • Angka Ketergantungan = 35%

Hasilnya, angka ketergantungan di Kota X adalah 35%

Interpretasi Angka Ketergantungan Kota X

Angka ketergantungan 35% menunjukkan bahwa di Kota X, terdapat 35 penduduk usia non-produktif yang ditanggung oleh setiap 100 penduduk usia produktif. Artinya, penduduk usia produktif di Kota X menanggung beban yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk usia non-produktif.

Implikasi Angka Ketergantungan Tinggi

Angka ketergantungan yang tinggi dapat memberikan beberapa implikasi bagi Kota X, antara lain:

  • Tekanan pada sumber daya: Penduduk usia produktif harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan hidup diri mereka sendiri dan penduduk usia non-produktif. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada sumber daya seperti pangan, air, dan energi.
  • Meningkatnya biaya kesehatan: Penduduk usia lanjut umumnya membutuhkan lebih banyak layanan kesehatan dibandingkan dengan penduduk usia lainnya. Hal ini dapat meningkatkan biaya kesehatan bagi pemerintah dan masyarakat.
  • Tantangan dalam pendidikan: Penduduk usia muda membutuhkan akses pendidikan yang berkualitas untuk mempersiapkan diri memasuki usia produktif. Hal ini membutuhkan investasi yang besar dalam bidang pendidikan.

Upaya Menurunkan Angka Ketergantungan

Pemerintah Kota X dapat mengambil beberapa langkah untuk menurunkan angka ketergantungan, seperti:

  • Meningkatkan partisipasi angkatan kerja: Meningkatkan partisipasi angkatan kerja, terutama perempuan dan penyandang disabilitas, dapat menambah jumlah penduduk usia produktif.
  • Meningkatkan angka harapan hidup: Meningkatkan angka harapan hidup dapat menunda usia masuknya penduduk ke kategori usia non-produktif.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing penduduk usia muda, sehingga mereka dapat menjadi pekerja yang produktif.
  • Mengembangkan program Keluarga Berencana (KB): Program KB yang efektif dapat membantu mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, sehingga angka ketergantungan dapat terjaga.

Kesimpulan

Angka ketergantungan merupakan indikator penting untuk menilai beban tanggungan penduduk di suatu wilayah. Di Kota X, angka ketergantungan yang mencapai 35% menunjukkan bahwa terdapat beban yang cukup besar bagi penduduk usia produktif. Upaya-upaya seperti meningkatkan partisipasi angkatan kerja, meningkatkan angka harapan hidup, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengembangkan program KB perlu dilakukan untuk menurunkan angka ketergantungan dan menciptakan Kota X yang lebih sejahtera.

Tinggalkan komentar