Jenis dan Komponen Menara Listrik Tegangan Tinggi (SUTET dan SUTT)

Menara Listrik Tegangan Tinggi – Selamat datang, Sobat Elektro! Pernahkah kamu melihat menara-menara raksasa yang menjulang tinggi dengan kawat-kawat melintang di atasnya saat sedang perjalanan? Itu lho, yang biasa kita sebut sebagai menara listrik atau biasa juga disebut SUTET (Saluran Udara Ekstra Tinggi) atau SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi).

Jenis dan Komponen Menara Listrik Tegangan Tinggi

Menara listrik tegangan tinggi atau biasa disebut tower listrik merupakan infrastruktur kunci dalam penyampaian tenaga listrik dari pembangkit listrik ke konsumen. Tower listrik berfungsi sebagai penyangga untuk kawat listrik, dan mereka harus dirancang dan dibangun dengan hati-hati untuk menjamin keamanan dan efisiensi.

Solderpanas kali ini akan membahas jenis-jenis menara listrik berdasarkan bentuk konstruksinya, fungsinya, dan konfigurasi kawat fasa, serta komponen-komponen menara listrik SUTET dan SUTT.

Jenis Menara Listrik Tegangan Tinggi

Jenis Tower Listrik

Dalam sistem transmisi listrik, menara listrik atau tower listrik berfungsi sebagai penyangga untuk kabel transmisi. Menara-menara ini dirancang untuk menangani beban khusus dan kondisi lingkungan tertentu. Menara listrik tegangan tinggi adalah elemen kunci dalam jaringan listrik, dan ada beberapa jenis utama berdasarkan konstruksi dan fungsinya.

Jenis Tower Listrik Berdasarkan Bentuk Konstruksinya

Bentuk konstruksi tower listrik beragam, tergantung pada tujuan dan persyaratan teknisnya. Ada 4 jenis menara listrik, berikut ulasanya :

  1. Lattice Tower: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tower ini terbuat dari susunan baja yang terhubung membentuk pola grid atau “lattice”. Baja-baja ini biasanya berukuran kecil untuk mengurangi berat keseluruhan konstruksi tanpa mengorbankan kekuatan strukturalnya. Lattice Tower umumnya digunakan untuk menopang kawat listrik dengan ketinggian antara 20 m hingga 120 m. Keuntungan dari jenis tower ini meliputi kekuatan dan daya tahan yang tinggi. Akan tetapi, ia membutuhkan ruang yang lebih luas dan biaya perawatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya.
  2. Tubular Steel Pole: Jenis tower listrik ini terbuat dari tiang baja yang memiliki rongga dan berbentuk sisi poligonal. Konstruksi ini biasanya berbentuk setengah atau sepertiga lingkaran, memberikan stabilitas dan kekuatan yang baik meskipun dengan berat yang relatif lebih ringan. Tubular Steel Pole sering digunakan dalam situasi di mana ruang terbatas atau estetika menjadi pertimbangan penting.
  3. Wooden Pole: Wooden Pole atau tiang kayu adalah struktur sederhana yang biasanya digunakan untuk jaringan transmisi dan distribusi listrik skala kecil. Konfigurasi penghantar biasanya berupa single circuit dan double circuit. Keuntungan utama dari tiang kayu adalah biaya awal yang lebih rendah dan kemudahan pemasangan. Namun, kayu tidak sekuat baja atau beton dan rentan terhadap kerusakan akibat cuaca dan serangan serangga atau jamur. Oleh karena itu, tiang kayu biasanya digunakan sebagai solusi sementara atau di daerah yang sulit dijangkau oleh jenis tiang lainnya.
  4. Concrete Pole: Concrete Pole atau tiang beton biasa digunakan di wilayah perkotaan di mana ruang terbatas dan tahan lama. Tiang ini biasanya dibuat dari beton bertulang dan dirancang untuk tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan lingkungan. Kelebihan utama tiang beton adalah daya tahan dan kekuatan yang tinggi, serta biaya awal dan perawatan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan baja. Namun, tiang beton lebih sulit dipindahkan dan memerlukan fondasi yang baik untuk mencegah pergerakan atau penurunan.

Masing-masing jenis tower listrik memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, dan pilihan antara satu jenis dengan yang lain biasanya dibuat berdasarkan pertimbangan seperti biaya, ketersediaan ruang, dan kebutuhan struktural.

Jenis Tower Listrik Berdasarkan Fungsinya

Menara listrik juga bisa dikategorikan menjadi 7 jenis berdasarkan fungsinya:

  1. Dead End Tower: Dead End Tower adalah tower terakhir dalam jalur transmisi, biasanya berlokasi dekat dengan Gardu Induk. Struktur ini dirancang untuk menahan gaya tarik yang besar, karena hampir semua kawat transmisi berakhir di sini. Oleh karena itu, konstruksinya biasanya lebih kuat dan lebih besar dibandingkan tower transmisi lainnya.
  2. Section Tower: Section Tower atau tiang penyekat berfungsi sebagai pemisah antara beberapa tower penyangga. Biasanya, tiang ini memiliki sudut belokan yang relatif kecil dan dirancang untuk menopang beban tertentu dari kawat transmisi.
  3. Suspension Tower: Suspension Tower adalah jenis tower yang paling umum dalam sistem transmisi listrik. Tower ini dirancang untuk menopang hampir seluruh beban kawat transmisi dan biasanya tidak memiliki sudut belokan. Kekuatan strukturalnya terletak pada kemampuannya untuk menyeimbangkan beban di antara kawat-kawat transmisi.
  4. Tension Tower: Tension Tower dirancang untuk menahan gaya tarik yang lebih besar dibandingkan dengan beban berat kawat transmisi. Biasanya, tower ini memiliki sudut belokan dan digunakan di lokasi di mana jalur transmisi berubah arah.
  5. Transposition Tower: Transposition Tower adalah jenis khusus dari Tension Tower. Tower ini berfungsi sebagai tempat untuk perubahan posisi kawat fasa untuk memperbaiki impedansi transmisi. Dengan kata lain, tower ini membantu dalam menjaga kualitas sinyal listrik sepanjang jalur transmisi.
  6. Gantry Tower: Gantry Tower adalah struktur berbentuk portal yang biasanya digunakan sebagai titik persilangan dua saluran transmisi. Tower ini biasanya ditempatkan di bawah saluran transmisi yang sudah ada dan dirancang untuk menopang beban dari kedua saluran tersebut.
  7. Combined Tower: Combined Tower adalah struktur yang dirancang untuk menopang dua jenis saluran transmisi dengan tegangan operasi yang berbeda. Tower ini dapat membantu menghemat ruang dan biaya dengan memungkinkan lebih dari satu jalur transmisi untuk melewati lokasi yang sama.

Jenis Tower Listrik Berdasarkan Konfigurasi Kawat Fasa

Konfigurasi kawat fasa juga mempengaruhi desain dan jenis tower listrik. Tiga konfigurasi umum adalah:

  1. Delta Tower: Delta Tower biasa digunakan pada konfigurasi kawat fasa horizontal atau mendatar. Bentuknya menyerupai huruf Delta dalam abjad Yunani, dengan tiga titik penyangga utama yang menopang kawat transmisi. Kawat-kawat ini biasanya diatur secara paralel satu sama lain dan ditempatkan secara horizontal, memberikan stabilitas lebih baik terhadap angin lateral. Delta Tower biasanya digunakan pada jalur transmisi tegangan tinggi karena kemampuannya menahan beban berat.
  2. Piramida Tower: Piramida Tower biasa digunakan pada konfigurasi kawat fasa tegak atau vertikal. Seperti namanya, bentuknya menyerupai piramida, dengan basis yang lebar dan meruncing ke atas. Kawat-kawat transmisi biasanya diatur secara vertikal, satu di atas yang lain. Bentuk ini memberikan stabilitas dan distribusi beban yang baik, dan biasanya digunakan pada jalur transmisi tegangan tinggi atau sangat tinggi.
  3. Zig-zag Tower: Zig-zag Tower memiliki konfigurasi kawat fasa yang unik, di mana kawat-kawat tidak berada di satu sisi tower, tetapi ditempatkan dalam pola zig-zag di sepanjang struktur. Desain ini memungkinkan penyebaran beban yang lebih merata dan dapat mengurangi efek elektromagnetik yang dihasilkan oleh kawat-kawat transmisi. Zig-zag Tower biasanya digunakan pada jalur transmisi dengan tegangan sangat tinggi, di mana pengurangan efek elektromagnetik sangat penting.

Komponen Menara Listrik SUTET dan SUTT

Komponen menara listrik

Dalam mendukung fungsi dan stabilitasnya, sebuah menara listrik memang terdiri dari berbagai komponen penting. Berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai komponen-komponen tersebut:

  1. Fondasi: Fondasi merupakan bagian terpenting yang berfungsi sebagai penopang utama menara listrik. Fondasi harus didesain dengan kuat untuk menahan beban vertikal dari menara itu sendiri dan beban horizontal, seperti gaya angin. Material yang digunakan biasanya adalah beton bertulang yang mampu mendistribusikan beban menara ke tanah.
  2. Stub: Stub atau kaki penyangga adalah bagian dari menara listrik yang berfungsi untuk menyambungkan fondasi dengan struktur menara di atasnya. Stub umumnya terbuat dari baja dan harus cukup kuat untuk menopang seluruh berat struktur di atasnya.
  3. Leg: Leg atau kaki menara adalah komponen vertikal yang memberikan ketinggian pada menara. Leg ini biasanya terbuat dari baja dan dirancang untuk menahan beban berat dari struktur dan kawat-kawat di atasnya.
  4. Common Body: Common body adalah bagian utama dari menara yang biasanya memiliki struktur lattice atau jaring-jaring. Bagian ini berfungsi untuk menahan beban dari kawat transmisi listrik dan insulator.
  5. Superstructure: Superstructure adalah bagian atas dari menara yang mendukung insulator dan kawat transmisi listrik. Bagian ini biasanya terbuat dari baja dan dirancang untuk menahan beban dari kawat transmisi dan gaya angin.
  6. Cross Arm: Cross arm adalah komponen horizontal di bagian superstructure, tempat insulator dan kawat transmisi dipasang. Cross arm ini berfungsi untuk memberikan jarak aman antara kawat transmisi dan struktur menara, serta menjaga konfigurasi kawat transmisi.
  7. K Frame: K Frame adalah bagian dari menara yang berfungsi untuk mendukung cross arm. Biasanya, K Frame ini memiliki bentuk seperti huruf ‘K’ dan dirancang untuk menahan beban dari cross arm dan kawat transmisi.
  8. Bridge: Bridge adalah bagian yang menghubungkan antara dua leg atau lebih, memberikan kestabilan pada struktur menara. Bridge ini biasanya terbuat dari baja dan berfungsi untuk mendistribusikan beban secara merata ke seluruh struktur menara.
  9. Rambu Tanda Bahaya: Rambu ini dipasang di menara untuk memberikan peringatan tentang potensi bahaya, seperti sengatan listrik. Rambu ini sangat penting untuk menginformasikan dan melindungi masyarakat sekitar dari risiko bahaya listrik.
  10. ACD (Anti Climbing Device): ACD adalah perangkat yang dipasang untuk mencegah orang-orang mendaki menara dan terkena sengatan listrik. ACD ini biasanya berbentuk pelat logam dengan duri atau bentuk lain yang membuatnya sulit untuk didaki.
  11. Rambu Identifikasi: Rambu ini dipasang di menara untuk memberikan informasi identifikasi menara seperti nomor seri, produsen, dan tahun pembuatan. Informasi ini penting untuk keperluan pemeliharaan dan inspeksi.
  12. Step Bolt: Step bolt adalah baut yang dipasang di kaki menara yang berfungsi sebagai pijakan untuk petugas pemeliharaan saat melakukan inspeksi dan pemeliharaan. Step bolt ini harus cukup kuat dan aman untuk mendukung berat petugas.
  13. Halaman Tower: Halaman tower adalah area di sekitar menara yang bebas dari penghalang dan pembangunan, memungkinkan petugas pemeliharaan untuk mengakses menara dengan mudah dan aman. Halaman tower ini biasanya dikelilingi pagar pengaman untuk mencegah akses yang tidak sah dan memastikan keselamatan masyarakat sekitar.

Setiap komponen dalam menara listrik memiliki fungsi spesifik dan saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan fungsi menara secara keseluruhan. Maka dari itu, pemeliharaan secara berkala dan inspeksi rutin pada setiap komponen adalah hal yang sangat penting untuk memastikan menara listrik dapat berfungsi dengan optimal dan aman.

Kesimpulan

Menara listrik adalah bagian penting dari infrastruktur penyampaian tenaga listrik, yang menjamin aliran listrik yang stabil dan aman dari pembangkit listrik ke konsumen. Mengenal jenis-jenis dan komponen-komponen menara listrik dapat membantu kita lebih menghargai kompleksitas dan pentingnya sistem transmisi tenaga listrik.

 

Tinggalkan komentar