Jenis Trafo atau Transformator dan Fungsinya

Jenis Trafo atau Transformator – Jika kalian bukan orang yang mengerti tentang perangkat elektro dan kelistrikan dan pernah melihat gardu listrik di pinggir jalan terkadang kalian pasti bertanya apa fungsi dari gardu atau jika dalam bahasa eltronika biasa disebut transformator (trafo).

Transformator atau trafo ini memiliki fungsi dan peran di dalam perangkat listrik dan elektronik. Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat jenis dan bentuk dari transformator atau trafo menjadi sangat bervariasi.

Singkatnya transformator berfungsi untuk merubah tegangan arus listrik listrik dari arus bolak balik (AC) ke dalam tegangan arus listrik bolak balik (AC) yang lainnya. Trafo sendiri sebenarnya hanyalah sebuah komponen yang dibentuk dari lilitan-lilitan konduktor tembaga kemudian disusun sedemikian rupa agar dapat digunakan untuk mentransfer daya dari primer ke sekunder dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Peranan dari transformator atau trafo di dalam kelistrikan sebuah alat sangatlah penting, baik dalam listrik bertegangan tinggi maupun listrin tegangan rendah.

Kita akan sangat mudah menemukan transformator atau trafo didalam kehidupan sehari – hari, karena seluruh alat kelistrikan dan elektronik pasti terdapat trafo. Hampir semua alat – alat yang membutahkan tenaga listrik pasti akan menggunakan transformator atau trafo, seperti Televisi,Kulkas,Sound system,kipas angin, AC,dan masih banyak yang lainya.

Peralatan tersebut menggunakan transformator atau trafo agar dapat bekerja dengan baik. Transformator memiliki bentuk,ukuran, dan nilai antaran satu sama lain dengan prinsip kerja yang sama.

Jenis– Jenis Transformator atau Trafo

Transformator sendiri ialah suatu bagian yang berperan buat mengirim tenaga listrik dari satu rangkaian mengarah rangkaian lain dengan cara induksi elektromagnetik.

Dengan cara umum, trafo ini dibuat dengan bagian yang sama bakal tapi mempunyai spesifikasi berlainan berlandaskan pemanfaatan, arus, tegangan, tingkatan impedansi serta semacamnya. Pada tiap jenis trafo mempunyai perbandingan ukuran, nilai serta wujud antara satu dengan yang yang lain, tetapi dengan prinsip operasi yang nyaris serupa.

Transformator kerap ditemukan pada sistem transmisi listrik, pabrik, serta perlengkapan elektronik. Misalnya semacam trafo daya, trafo instrumen, autotransformer, trafo penyearah serta sebagainya. Buat lebih jelasnya, selanjutnya merupakan jenis- jenis trafo lengkap.

Jenis- jenis Trafo atau Transformator Berdasarkan Tingkat Tegangan

Tranformator dari tingkat tegangan ialah jenis trafo yang kerap serta sangat banyak kita maanfaatkan. Pengelompokkan tegangan ditinjau dari perbandingan jumlah liliran antara kumparan utama serta kumparan sekunder.

Terdapat 2 jenis transformator yang berlandaskan tingkat tegangan ialah traso step up serta trafo step down.

1. Transformator atau Trafo Step Up

Trafo step up tranformer

Transformeter Step Up merupakan jenis transformeter yang mempunyai tugas buat meningkatkan suatu tegangan.

Ciri- ciri Transformaor Step Up:

  • Jumlah lilitan pada kumparan primer senantiasa lebih kecil dibanding dengan jumlah lilitan pada kumparan sekunder( Np< Ns).
  • Tegangan primer pula senantiasa lebih kecil dari tegangan sekunder( Vp< Vs)
  • Buat kuat arus primer senantiasa lebih besar dibandingkan dengan kokoh arus sekunder( Ip
    Is)

Pada generator listrik, trafo ini digunakan meningkatkan tegangan yang keluar dari generator. Perihal ini bermaksud supaya disaat dikirimkan ke jaringan listrik, listrik tidak bakal kehabisan banyak daya.

Tidak cuma itu, trafo ini pula dapat dipakai pada fitur inverter yang lazim dipakai buat meningkatkan tegangan jadi lebih besar.

2. Transformator Step Downs

step down transformer

Transformator step down merupakan transformator yang dipakai buat menurunkan taraf ataupun tingkat tegangan listrik.

Tegangan yang diperoleh pada terminal output trafo ini bakal lebih kecil dari tegangan di terminal inputnya. Tentang itu karna pada trafo ini jumlah lilitan di kumparan primer lebih banyak dari jumlah lilitan di kumparan sekunder( Np Ns).

Akhirnya, induksi elektromagnetik yang terjalin pada kumparan sekunder bakal lebih kecil dari di kumparan primer. Dengan begitu taraf tegangan pada kumparan sekunder bakal lebih kecil dibanding pada kumparan utama.

Trafo ini pula lazim disebut sebagai trafo penurun tegangan. Transformator step down kerap kita jumpai pada penyaluran tenaga listrik dari tegangan besar jadi tegangan menengah ataupun tegangan kecil kepunyaan PLN kayak yang kita amati pada tiang- tiang listrik dipinggir jalan.

3. Auto Transformer

Berbeda dengan kedua jenis trafo di atas, Auto Transformator cuma mempunyai satu kumparan saja. Satu kumparan ini jadi kumparan primer sekalian kumparan sekunder yang disatukan dalam satu susunan yang tersambung dengan cara fisik serta magnetis.

Tidak hanya itu trafo jenis ini tidak mempunyai ujung lilitan yang tetap, auto transformator sediakan lebih banyak opsi sebab ujung lilitan bisa didapat( disadap) dari tengah- tengah lilitan sebagai jalur keluarnya tegangan sekunder.

Perbandingan akan posisi sadapan ini memastikan perbandingan pada kumparan utama serta sekunder. Alhasil transformator jenis ini membagikan bermacam macam tegangan yang bisa dipilih yakni step up ataupun step down.

Rekomendasi :

Jenis Trafo atu Transformator Berdasarkan Bahan Inti

Prinsip fungsi transformator dalam mengirim tenaga listrik ialah dengan metode menghantarkan medan elektromagnetik lewat inti trafo. Pemakaian inti trafo dengan bahan yang berlainan menimbulkan perbandingan medan magnet yang diperoleh oleh cara induksi.

Berdasarkan bahan intinya, transformator bisa dibedakan jadi:

1. Transformator atau Trafo Inti Udara( Air Core Transformer)

tarafo inti udara atau Air-Core-Transformer

Pada trafo atau tranformator jenis ini, lilitan utama serta lilitan sekunder dililitkan pada inti yang berbahan non- magnetik yang biasanya berupa tabung berlubang. Bahan non- magnetik itu dapat berbentuk kertas ataupun karton. Jadi cara induksi medan magnet utama serta serta sekunder cuma lewat medium udara saja.

Trafo ini kerap dipakai pada sebagian fitur elektronik portable semacam radio gelombang. Tidak cuma itu saja, trafo jenis ini pula dapat jadi opsi buat membuat wireless charger, sebab kumparan primer pada pangkal listrik serta kumparan sekunder pada piranti yang dicharger.

Keunggulan dari trafo ini ialah mempunyai berat enteng. Sedangkan buat kekurangannya ialah induksi listrik yang diperoleh lebih lemah dibanding dengan trafo berinti besi ataupun ferrite.

2. Transformator atau Trafo Inti Besi

Trafo Inti Besi

Trafo berinti besi memakai plat- plat yang dibuat dari besi lunak selaku intinya. Bahan besi lunak itu dicampur dengan magnet yang dimaksudkan supaya induksi elektromagnetik yang terjalin terus menjadi besar serta kemampuan trafo juga bertambah.

Plat- plat besi yang dipakai itu mempunyai bentuk serta dimensi yang beraneka ragam pada trafo yang berlainan. Sebagian bentuk lempengan inti besi yang kerap ditemui di pasaran ialah berupa E, U, I, serta L. Sebab desain trafo ini dominan dari besi alhasil mempunyai bobot berat.

3. Transformator atau Trafo Inti Ferrite

Transformator atau Trafo Inti Ferrite

Transformator yang memakai bahan ferrite selaku intinya mempunyai daya tembus magnet yang terhitung besar. Trafo jenis ini lebih kerap dipakai pada perlengkapan elektronik ketimbang dengan listrik.

Trafo ferrite pula memiliki bentuk serta dimensi yang bermacam- macam. Sedangkan buat intinya secara umum berupa semacam huruf E.

Buat penggunaanya, lebih bagus trafo ini dipakai pada trafo yang mengatasi listrik berfrekuensi besar semacam pada Switch Mode Power Supply( SMPS), rectifier transformator serta serupanya.

4. Transformator Toroid

Trafo toroid

Transformator toroid berisikan inti dari bahan besi ataupun ferrite. Trafo jenis ini mempunyai wujud mendekati toroid ataupun pula dapat di sebut semacam donat, alhasil trafo ini kerap disebut selaku trafo donat.

Keunggulan trafo ini ialah mempunyai keahlian induksi amat besar serta mungkin terbentuknya kebocoran induktansi terhitung kecil. Trafo toroid biasanya dipakai pada susunan amplifier serta power supply.

Jenis- jenis Transformator Berdasarkan Penggunaaan

Transformator juga mempunyai berbagai berbagai jenis dari kegunaannya. Antara lain:

1. Trafo pada Sistem Transmisi Tenaga Listrik

Di dalam dunia transmisi tenaga listrik, trafo mempunyai kedudukan vital yang tidak terpisahkan. Ada 3 tipe trafo yang bertugas dalam sistem transmisi tenaga listrik, ialah trafo daya, trafo pengukuran serta trafo distribusi.

Trafo trafo ini berperan dalam menunjang sistem transmisi buat mengirim daya listrik ke rumah- rumah masyarakat.

Trafo Daya

Trafo daya berdimensi amat besar serta kerap difungsikan buat mengirim tenaga listrik mengarah ke gardu listrik. Jadi dapat dikatakan trafo ini selaku perantara antara generator dengan jaringan penyaluran utama listrik.

Prinsip operasi dari trafo daya ialah mengganti tegangan kecil berarus besar jadi tegangan besar berarus kecil. Tujuannya ialah buat meminimalisir kehilangan daya pada sistem penyaluran daya listrik, alhasil lebih efektif. Beberapa trafo daya memiliki minyak di dalamnya yang berperan selaku pendingin.

Trafo Distribusi

Trafo distribusi dipakai buat megedarkan tenaga listrik yang berawal jaringan listrik ke wilayah perumahan serta posisi industri. Trafo ini umumnya bertugas pada tegangan kecil yang kurang dari 33 kilo volt serta disalurkan buat kebutuhan rumah- rumah serta lokasi industri yang biasanya dengan kisaran 220- 440 volt.

Trafo Pengukuran

Trafo pengukuran dipakai buat mengukur jumlah tegangan, arus listrik serta daya yang umumnya dibedakan jadi trafo tegangan, trafo arus listrik serta yang yang lain.

Trafo Proteksi

Trafo perlindungan dipakai buat melindungi perkakas listrik. Trafo ini mesti ada tingkatan akurat yang lebih besar pada penggunaannya selaku perlindungan.

2. Trafo Step Up serta Step Down

Tiap rumah masyarakat memperoleh arus listrik dari PLN dengan tegangan sebesar 220 V AC. Akan tapi, sebagian perlengkapan listrik cuma membutuhkan listrik dekat 5v– 24 V. Hingga, untuk itu perlengkapan elektronik menggunakan trafo step down buat memperoleh tegangan yang diperlukan.

Pada permasalahan lain, untuk memerlukan tegangan yang lebih besar bisa memakai trafo step up.

3. Trafo Isolasi

Peran penting dari trafo isolasi ialah selaku pengaman. Trafo ini kerap dipakai buat memisahkan perlengkapan ataupun beban listrik dari sumber listrik.

Buat prinsip operasi trafo ini, dapat diibaratkan selaku jembatan. Dimana listrik yang berasal dari sumber yang mengalir pada kumparan utama bakal diinduksikan ke kumparan sekunder serta bisa dipakai oleh peralatan- peralatan listrik.

Pada biasanya, seluruh jenis trafo ini mempunyai tolok ukur jumlah lilitan yang serupa ialah 1: 1 antara kumparan utama serta sekunder. Alhasil jumlah tegangan utama serupa dengan tegangan sekunder.

Keunggulan trafo jenis ini bisa menghindari terjadinya kejutan listrik. Misalnya, pada saat kita tidak terencana memegang penghantar listrik yang terbuka, sehingga secara otomatis kita bakal kesetrum. Sebab badan kita sudah jadi penghantar untuk listrik buat mengalir ke dalam tanah serta mengarah kabel yang diground- kan tadi. Dengan terdapatnya trafo isolasi, perihal itu tidak terjadi.

4. Trafo Matching

Dapat dibilang trafo matching merupakan jenis lain dari trafo yang pada biasanya dipakai pada piranti elektronik. Trafo jenis ini khusus dipakai pada piranti audio yang memerlukan pengaturan impedansi.

Trafo ini bisa menyetarakan impedansi pada suatu rangkaian amplifier dengan bagian lain. Perihal inilah yang menghasilkan mutu audio yang diperoleh amplifier bakal semakin baik serta bersih.

Demikianlan pembahasan mengenai Jenis Trafo atau transformator berserta dengan kegunaanya. Mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan, mimin minta maaf dan mimin berharap semoga bermanfaat buat kalian, salam solderpanas

Tinggalkan komentar