Penyebab Mesin Outdoor AC Sering Hidup Mati Sendiri

Untuk mengatasi masalah pada mesin outdoor AC yang sering mati hidup, maka harus dilakukan analisa terlebih dahulu untuk mengetahui penyebabnya. Kejadian seperti ini seringkali terjadi dan tak hanya menimpa pada mesin AC merek tertentu saja, melainkan hampir semua merek juga pernah mengalaminya.

Penyebab Mesin Outdoor AC Sering Hidup Mati Sendiri

Jadi, berikut ini adalah masalah-masalah yang kerap menjadi pemicu kenapa mesin AC seringkali hidup mati sendiri.

1. Periksa Timer Apakah Sedang Aktif

Kebanyakan orang masih kurang memahami bahwa fitur timer terkadang secara tidak sengaja terpencet sehingga menjadi aktif atau memang lupa untuk mematikan timer. Jadi, untuk memastikan fitur timer sudah off, maka pada mesin indoor AC tidak akan terlihat indicator (lampu) timer berkedip.

Bagi yang masih kurang paham seting pada remot AC untuk mematikan timer, maka bisa melakukannya dengan cara mencabut stop kontak selama 3 sampai 6 menit lalu dipasang kembali. Selanjutnya lepaskan juga baterai remot dan pasang kembali untuk melakukan restart.

Dengan cara ini, maka akan mengatasi masalah outdor AC yang hidup mati sendiri jika memang sumber persoalannya berasal dari fitur timer. Tetapi, jika masalah masih berlanjut maka kalian bisa mencoba cara berikutnya.

2. Memeriksa Status Thermistor AC Apakah Rusak atau Lemah

Thermistor merupakan perangkat pada AC yang fungsinya untuk mengelola suhu secara otomatis sehingga jika mengalami kerusakan maka resikonya dapat menyebabkan kompresor AC hidup dan mati sendiri.

Cara terbaik untuk menguji thermistor yaitu pada saat thermistor terhubung ke controller lakukanlah pengecekan dengan multi meter dalam mode VDC, lalu pasang kabel probe pada sambungan thermistor. Pada suhu kamar (25 derajat) kalian akan menerima 2.5VDC, tapi jika kalian menerima 5VDC itu artinya tidak ada sambungan atau tahanan (ohm) pada thermistor.

Dan jika kalian menerima 0 VDC artinya ada short pada thermistor. Ada controller yang bekerja di 3.3V, dalam controller ini saat thermistor memutuskan arus adalah 3,3 VDC. Pada suhu kamar (25derajat) kita mendapatkan 1,7 VDC, tentunya hasilnya akan bervariasi sesuai dengan suhu pada ruangan.

 

3. Tekanan Refrigerant ( Freon ) Berkurang

Penyebab selanjutnya bisa disebabkan oleh Freon AC yang berkurang. Berkurangnya Freon dapat dipicu oleh beberapa hal yang antara lain:

  • Ada kebocoran halus pada pipa instalasi, evaporator, atau kondensor.
  • Nepel kendor akibat getaran mesin.
  • Penyambungan pipa tidak sempurna.

Jika pada posisi normal jenis AC konvensional pada umumnya menggunakan jenis freon R22 dengan tekanan freon 75 sampai 90 PSI, lalu untuk AC yang menggunakan freon R32 atau R410A ( Inverter ) membutuhkan tekanan 120 sampai 140 PSI dengan tetap menyesuaikan kekuatan ampere pada unit kompresor tersebut.

Untuk memeriksa tekanan Freon membutuhkan alat gauge manifold melalui nepel pengisian freon di bagian unit outdoor. Penambahan Freon harus dilakukan jika ternyata hasil check tidak menunjukkan adanya tekanan sesuai dengan standart seperti yang sudah disebutkan tadi di atas.

Biasanya, jika terjadi kebocoran maka tekanan Freon akan kosong alias tidak ada tekanan sama sekali dan cara untuk mengatasinya yaitu dengan memeriksa seluruh jalur pipa AC. Bagi yang masih awam, cara untuk mengetahui kebocoran freon pada umumnya akan timbul bercak atau cairan seperti oli di area yang terindikasi bocor.

 

4. Periksa Pada Switch On – Off Pastikan Tidak Ada yang Masalah Fisik

Jika kalian pernah membuka dan mengembalikan penutup indoor AC, sering kali orang-orang tidak menyadari bahwa casing bisa saja menekan atau menjepit bagian tombol On Off.

Lalu pada soket kabel juga sering luput dari perhatian sehingga posisinya kendor dan pada akhirnya membuat sensor jadi kurang responsif.

 

5. Kerusakan Pada PCB Modul (sirkuit elektronika)

Penyebab yang terakhir yaitu pada PCB Modulnya. Hal-hal yang bisa membuat bagian ini error atau rusak adalah semua yang di picu oleh tegangan listrik misalnya karena konsleting, lonjakan tegangan, dan bahkan sambaran petir yang paling rawan.

Penggunaan stabilizer merupakan langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya naik turun tegangan yang sangat beresiko bagi semua peralatan elektronik serta jangan lupa untuk selalu memeriksa sekering apakah masih normal untuk mencegah terjadinya konsleting listrik.

Dan itulah Penyebab mesin outdoor AC sering hidup mati sendiri.

 

Tinggalkan komentar